Kamis, 23 Oktober 2014

3D Modelling

Pengertian 3D Modelling
  3D modeling adalah suatu proses mengembangkan matematika representasi dari setiap tiga-dimensi benda (baik benda mati atau hidup) melalui perangkat lunak khusus. Produk ini disebut sebagai model 3D. Hal ini dapat ditampilkan sebagai gambar dua dimensi melalui proses yang disebut 3D rendering atau digunakan dalam komputer simulasi fenomena fisik. Model juga dapat secara fisik dibuat menggunakan perangkat Printing 3D. Model 3D dapat dibuat dengan tangan ,algoritma (model prosedural), atau scanner 3D. Model 3D dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1.      Padat  : Model ini menentukan volume benda yang mereka wakili (seperti batu). Ini lebih realistis, tetapi lebih sulit untuk membangun. Model padat banyak digunakan untuk simulasi nonvisual seperti medis dan teknik simulasi, untuk CAD dan aplikasi visual.
2.      Shell / batas : Model ini mewakili permukaan, misalnya batas objek, bukan volume (seperti kulit telur amat tipis). Ini lebih mudah untuk bekerja dengan dari model padat.
Dalam pemodelan 3D ada konsep berulang yang sering muncul sebagai singkatan diantaranya yaitu :
·         CW à tengah jendela atau mengacu pada jendela visualisasi
·         VRP àTitik acuan pandangan
·         VPN à pandangan bidang normal
·         VUV à lihat up vektor(geometri)
·         FOV à bidang pandang
·         VRC à melihat referensi koordinat
·         WCS à sistem koordinat dunia

Teknik Modelling 3D
            Teknik modelling 3Dimensi dibedakan menjadi 3 bagian berikut penjelasannya, yaitu :
1.      Constructive Solid Geometry disebut dengan primitive modeling, yaitu salah satu teknik dasar dan  teknik pemodelan 3D. Modeling dibuat dari objek primitive yang sudah ada seperti kubus, bola, silinder, dsb.
2.      Implicit Surfaces disebut dengan NURBS Modeling yang merupakan teknik pemodelan yang menggunakan perhitungan matematika. Biasanya menggunakan curve.
3.      Subdivision Surface adalah teknik yang pertama dikenalkan oleh Ed Catmull dan Clark dari Pixar pada tahun 1978. Awalnya teknik ini hanya digunakan untuk merepresentasikan bidang yang halus, sehingga memungkinkan seseorang memahat objek 3D dalam bentuk digital.

 Konsep Dasar Modelling 3D

Ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam membangun suatu model obyek, semuanya memberi konstribusi pada kualitas hasil akhirnya. Metode yang meliputi untuk membuat dan mendapatkan suatu data yang medeskripsikan obyek, tujuan dari model, tingkat kerumitan, perhitungan biaya, kesesuaian, dan kenyamanan, dan serta kemudahan manipulasi model. Proses pemodelan 3D membutuhkan perancangan yang di bagi dengan beberapa tahapan untuk pembentukannya, yaitu diantaranya sebagai berikut :
1.      Motion Capture/Model 2D yaitu langkah-langkah awal untuk menentukan bentuk model obyek yang akan dibangun dalam bentuk 3D.Dengan basis obyek 2D yang sudah ditentukan sebagai acuan.Pemodelan obyek 3D memiliki corak yang berbeda dalam pengolahannya.
2.      Dasar Metode Modelling 3D, Ada jenis metode pemodelan obyek yang disesuaikan dengan kebutuhannya seperti : nurbs, polygon, dan subdivision. Modeling polygon merupakan bentuk segitiga dan segiempat yang menentukan area dari permukaan sebuah karakter. Sedangkan Modeling dengan NURBS (Non-Uniform Rational Bezier Spline) merupakan metode paling populer untuk membangun sebuah model organik. dibandingkan dengan kurva polygon yang membutuhkan banyak titik CV (Control Verteks) dapat mengendalikan satu area utnuk proses tekstur.
3.      Proses Rendering merupakan proses akhir dari keseluruhan proses pemodelan ataupun animasi komputer. Dalam rendering,semua data-data yang sudah dimasukkan dalam proses modeling, animasi, texturing,pencahayaan dengan parameter tertentu akan diterjemahkan dalam sebuah bentuk output. Dalam standard PAL system,resolusi sebuah render adalah 720 x 576 pixels. Bagian yang sering digunakan rendering yaitu :
·         Field rendering sering digunakan utnuk mengurangi strobing effect yang disebabkan gerakan cepat dari sebuah obyek dalam rendering video.
·         Shander adalah sebuah tanmbahan yang dibunakan dalam 3D sofware tertentu dalam proses special rendering.Biasannya shander diperlukan untuk memenuhi kebutuhan special effect tertentu seperti lighting effects.
4.      Texturing adalah untuk menentukan karakterisik sebuah materi sebuah object bisa digunakan di aplikasi properti tertentu seperti reflectivity,transparency,dan refraction. Texture kemudian bisa digunkan untuk meng-create berbagai variasi warna pattern.
5.      Image dan Display adalah hasil akhir dari keseluruhan proses dari pemodelan. Biasannya obyek pemodelan yang menjadi output adalah berupa pewarnaan, pencahayaan, atau visual effect yang dimasukan pada tahap teksturing pemodelan. Output images memilik Resolusi tinggi berkisar Full 1280/Screen berupa file dengan JPEG,TIFF, dan lain-lain. Output dari display ini adlah berupa*.Avi,dengan Resolusi maksimal Full 1280/Screen dan file.

Banyak Model 3D yang digunakan dalam berbagai bidang, yaitu seperti :
Ø  Industri medis menggunakan model rinci organ.
Ø  Industri film menggunakan sebagai karakter dan objek untuk animasi dan kehidupan nyata film.
Ø  Industri permainan video menggunakan sebagai aset untuk komputer dan video games.
Ø  Sektor ilmu menggunakan sebagai model senyawa kimia.
Ø  Industri arsitektur menggunakan untuk menunjukkan bangunan dan lanskap yang diusulkan melalui arsitektur perangkat lunak models.
Ø  Komunitas teknik desain menggunakan sebagai alat baru, kendaraan dan struktur serta sejumlah penggunaan lainnya.


Sumber :
http://www.panduaji.net/2012/10/teknik-modeling-3d.html
http://qazdec27.blogspot.com/2010/01/3d-modelling.html
https://shineesa.wordpress.com/2013/10/20/model-3d-3-dimensi-sebuah-representasi-dari-objek-fisik-3/
http://faris6593.blogspot.com/2014/10/tentang-3d-modelling-desain-pemodelan-grafik.html
http://saputrairwan.blogspot.com/2012/12/konsep-dasar-modeling-3d-pemodelan.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar