Aspek Sdm dalam
Studi Kelayakan Bisnis
Abstrak
Kata Kunci : Aspek Sdm,Bisnis, Studi Kelayakan
Dalam studi kelayakan bisnis perlu
dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya sebuah sdm dalam mengahadapi
kelayakan bisnis yang ada pada saat sekarang ini. Penilaian dalam melakukan
kelayakan harus didasarkan pada beberapa aspek. Aspek yang perlu dikaji dalam kelayakan
ini adalah aspek hukum, aspek sosial ekomomi dan budaya, aspek hukum, dan aspek
manajemen, aspek keuangan, aspek teknis dan teknologi.
Dalam
melakukan penulisan ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan teknik
pengumpulan data melalui dokumentasi. Teknik
analisis data dari penuliasn ini dilakukan dengan melakukan pengumpulan data.
Selain itu, untuk pengecekan data penulis melakukan teknik triangulasi
.
Pendahuluan
Pendirian maupun perluasan usaha memerlukan
investasi yang tidak sedikit jumlahnya, modal yang diperlukan biasanya
disesuaikan dengan tujuan perusahaan dan bentuk badan usahanya. Agar tujuan
perusahaan dapat tercapai sesuai yang direncanakan perlu dilakukan suatu studi
untuk menilai apakah investasi yang akan ditanamkan layak atau tidak dijalankan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Studi kelayakan diperlukan untuk
menghindari kegagalan setelah proyek dilakukan. Salah satu tujuan dilakukannya
studi kelayakan bisnis adalah mencari jalan keluar agar dapat meminimalkan
hambatan dan resiko yang mungkin timbul di masa yang akan datang karena keadaan
yang akan datang penuh dengan ketidakpastian.
Pembahasan
Dalam tahap pembahasan ini penulis akan membahas
lebih dalam mengenai Aspek Sdm dalam
Studi Kelayakan Bisnis . Pembahasan dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahapan
kajian teori, usulan dan tahapan hasil
evaluasi.
Pada tahapan kajian teori akan menjelaskan tentang
teori yang digunakan dalam bisnis pada tahapan usulan akan menjelaskan
pandangan serta usul dari penulis mengenai bisnis. Sedangkan pada tahapan hasil
evaluasi akan dijelaskan tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah
dicapai.
Kajian Teori
Pengertian studi kelayakan bisnis ialah
penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, aspek sosial
ekonomi serta budaya, aspek pasar serta pemasaran, aspek teknis serta teknologi
sampai dengan aspek manajemen serta keuangannya, dimana hal itu digunakan untuk
dasar penelitian studi kelayakan serta hasilnya digunakan untuk mengambil
sebuah keputusan.
Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua
bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan
yaitu :
- Berdasarkan
orientasi laba, yang dimaksud iyalah studi yang menitik-beratkan pada
keuntungan yang secara ekonomis,
- Berdasarkan
orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud iyalah studi yang
menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan serta dilaksanakan
tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
# Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan
Bisnis
1. Aspek hukum
Menyangkut semua legalitas rencana bisnis yang akan kita laksanakan yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku diantaranya :
Menyangkut semua legalitas rencana bisnis yang akan kita laksanakan yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku diantaranya :
- Izin
lokasi
- Akte pendirian
perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya.
- Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP)
- Surat
tanda daftar perusahaan
- Surat
izin tempat usaha dari pemda setempat
- Surat
tanda rekanan dari pemda setempat
- SIUP
setempat
2. Aspek sosial
ekonomi dan budaya
Menyangkut dampak yang diberikan kepada masyarakat sekitar , karena adanya suatu kegiatan usaha tersebut, diantaranya:
Menyangkut dampak yang diberikan kepada masyarakat sekitar , karena adanya suatu kegiatan usaha tersebut, diantaranya:
- Dari
sisi budaya, apa dampak keberadaan bisnis kita terhadap kehidupan
masyarakat, kebiasaan adat setempat, dan lain-lain.
- Dari
sudut ekonomi, seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita
penduduk, apakah proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income per kapita
penduduk setempat, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja
setempat atau UMR.
- Dan
dari segi sosial, apakah dengan adanya bisnis kita menjadi semakin ramai,
lalu lintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik
dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat dan untuk mendapatkan itu
semua adalah dengan wawancara, kuesioner, dokumen, dan lain-lain. Untuk
melihat apakah suatu proyek layak atau tidak dilakukan dengan
membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber
data yang terkumpul.
3. Aspek
pasar dan pemasaran
Menyangkut apakah ada peluang pasar untuk produk yang akan dihasilkan oleh kegiatan usaha yang dilakukan, dapat dilihat dengan hal-hal berikut :
Menyangkut apakah ada peluang pasar untuk produk yang akan dihasilkan oleh kegiatan usaha yang dilakukan, dapat dilihat dengan hal-hal berikut :
- Potensi
pasar
- Jumlah
konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk
membeli.
- Tentang
perkembangan atau pertumbuhan penduduk
- Daya
beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang
perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan masa
lalu, dan lain-lain.
- Pemasaran,
menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk dapat meraih sebagian
pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi
tersebut dalam meraih besarnya market share.
4. Aspek teknis dan teknologi
Menyangkut
pemilihan lokasi, alat-alat yang sesuai dengan hasil yang di inginkan, layout,
serta pemilihan teknologi yang sesuai ketika usaha mulai
berjalan/beroperasi, sehingga perlu dipelajari dan dianalisis dengan baik demi
masa depan perusahaan.
5. Aspek manajemen
Untuk
mendukung dalam rangka pengambilan keputusan
masalah-masalah produksi/operasi.
6. Aspek keuangan
Menyangkut
sumber dana yang akan diperoleh serta proyeksi pengembaliannya dengan
tingkat biaya modal serta sumber dana yang bersangkutan.
Aspek sdm dalam Studi Kelayakan Bisnis merupakan bagian yang terpenting dikarenakan dalam bisnis sdm merupakan modal utama dalam mengembangkan bisnis yang ingin dirintis. Dengan sdm yang memadai berpengetahuan yang luas maka untuk membangun bisnis tidak akan sulit untuk merealisasikanya.
Aspek sdm dalam Studi Kelayakan Bisnis merupakan bagian yang terpenting dikarenakan dalam bisnis sdm merupakan modal utama dalam mengembangkan bisnis yang ingin dirintis. Dengan sdm yang memadai berpengetahuan yang luas maka untuk membangun bisnis tidak akan sulit untuk merealisasikanya.
Sumber daya manusia merupakan asset
organisasi yang sangat vital, karena itu peran dan fungsinya tidak bisa
digantikan oleh sumber daya lainnya. Betapapun modern teknologi yang digunakan,
atau seberapa banyak dana yang disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yang
professional semuanya menjadi tidak bermakna (Tjutju,2008).[1]
Eksistensi sumber daya manusia dalam
kondisi lingkungan yang terus berubah tidak dapat dipungkiri, oleh karena itu
dituntut kemampuan beradaptasi yang tinggi agar mereka tidak tergilas oleh
perubahan itu sendiri. Sumber daya manusia dalam organisasi harus senantiasa
berorientasi terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi di mana dia
berada di dalamnya (Tjutju, 2008).[1]
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan tersebut tentu manusia tersebut harus
mempunyai nilai kompetensi, karakteristik kompentensi menurut Spencer and
spencer (1993:9-11)[1] ada lima karakteristik kompentensi yaitu:
1. Motif (motive), apa yang secara konsisten dipikirkan atau keinginan-keinginan yang menyebabkan melakukan tindakan. Apa yang mendorong, perilaku yang mengarah dan dipilih terhadap kegiatan atau tujuan tertentu.
2. Sifat/ciri bawaan (trait), ciri fisik dan reaksi-reaksi yang bersifat konsisten terhadap situasi atau informasi.
3. Konsep diri (self concept), sikap, nilai dari orang-orang.
4. Pengetahuan (knowledge), yaitu suatu informasi yang dimiliki seseorang pada bidang yang spesifik. Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks. Biasanya tes pengetahuan mengukur kemampuan untuk memilih jawaban yang paling benar, tapi tidak bisa melihat apakah seseorang dapat melakukan pekerjaan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya itu.
5. Keterampilan (skill), kemampuan untuk mampu melaksanakan tugas-tugas fisik dan mental tertentu.
1. Motif (motive), apa yang secara konsisten dipikirkan atau keinginan-keinginan yang menyebabkan melakukan tindakan. Apa yang mendorong, perilaku yang mengarah dan dipilih terhadap kegiatan atau tujuan tertentu.
2. Sifat/ciri bawaan (trait), ciri fisik dan reaksi-reaksi yang bersifat konsisten terhadap situasi atau informasi.
3. Konsep diri (self concept), sikap, nilai dari orang-orang.
4. Pengetahuan (knowledge), yaitu suatu informasi yang dimiliki seseorang pada bidang yang spesifik. Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks. Biasanya tes pengetahuan mengukur kemampuan untuk memilih jawaban yang paling benar, tapi tidak bisa melihat apakah seseorang dapat melakukan pekerjaan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya itu.
5. Keterampilan (skill), kemampuan untuk mampu melaksanakan tugas-tugas fisik dan mental tertentu.
Banyak cara yang dapat
dilakukan untuk mengantisipasi dan merespon perubahan tersebut, menurut
(Tjutju,2008)[1] ada empat strategi utama untuk melakukan perubahan,
yaitu dengan melakukan:
1.Pengendalian diri secara lebih baik dengan disertai kearifan.
2.Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi sambil mengubah paradigma berfikir dan bertindak.
3.Komunikasi yang efektif untuk membangun kepercayaan dan mengembangkan networking.
4.Penyelarasan dan/atau menyeimbangkan antara kematangan IQ,EQ dan ESQ.
1.Pengendalian diri secara lebih baik dengan disertai kearifan.
2.Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi sambil mengubah paradigma berfikir dan bertindak.
3.Komunikasi yang efektif untuk membangun kepercayaan dan mengembangkan networking.
4.Penyelarasan dan/atau menyeimbangkan antara kematangan IQ,EQ dan ESQ.
Menurut
Lengnick-Hall(2003:34-35)[1] ada empat peran baru yang mesti
dijalankan oleh manajemen sumber daya manusia dalam menghadapi sejumlah
tantangan global, yaitu:
1.
Human Cafital Steward
2.
Knowledge Facilitator
3.
Relationship Builder
4.
Rapid Deployment Specialist
Cakupan
MSDM:
1.
Melakukan analisis jabatan
2.
Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut calon tenaga kerja
3.
Menyeleksi calon tenaga kerja
4.
Memberikan orientasi dan pelatihan bagi karyawan baru
5.
Menata olah upah dan gaji
6.
Menyediakan insentif dan kesejahteraan
7.
Menilai kinerja
8.
Mengkomunikasikan (wawancara, penyuluhan, pendisiplinan)
9.
Pelatihan dan pengembangan
10.
Membangun komitmen karyawan
MSDM
penting bagi Manajer karena agar tidak terjadi :
1.
Mempekerjakan orang tidak cocok dengan pekerjaan
2.
Mengalami perputaran karyawan yang tinggi
3.
Menemukan orang-orang Anda tidak melakukan yang terbaik
4.
Perusahaan berurusan dengan pengadilan
5.
Perusahaan berada di bawah undang-undang keselamatan kerja
6.
Memiliki karyawan yang berfikir bahwa gaji mereka tidak adil
7.
Membiarkan kekurangan pelatihan
8.
Praktik tenaga kerja yang tidak adil
MSDM
yang Strategik
1.
Kenyataan bahwa karyawan dewasa ini adalah sentral untuk mencapai keunggulan
bersaing telah mengarah ke munculnya bidang yang dikenal sebagai MSDM yang
Strategik.
2.
MSDM yang Strategik didefinisikan sebagai tautan dari SDM dengan tujuan dan
sasaran strategik untuk meningkatkan kinerja bisnis dan mengembangkan kultur
organisasi.
Peran
SDM sdebagai Mitra Strategik
1.
Pandangan bahwa SDM itu langsung operasional dan kegiatan SDM sama sekali tidak
strategik
2.
Pandangan yang lebih canggih SDM hanya untuk mencocokkan strategi perusahaan
3.
MSDM merupakan suatu mitra sejajar dalam proses perencanaan strategic
Peran
SDM dalam Perumusan Strategi
1.
MSDM dapat memainkan peran sebagai pengamatan lingkungan
2.
SDM adalah suatu posisi yang unik untuk memasok inteligensi bersaing yang
mungkin bermanfaat dalam proses perencanaan strategik
3.
SDM juga berpartisipasi dalam proses formulasi strategi dengan mensuply
informasi tentang kekuatan dan kelemahan internal perusahaan
SDM diarahkan untuk
mengembangkan dan melaksanakan program yang dirancang untuk menciptakan sebuah
kultur perusahaan yang mencapai :
1. Doronglah satu semangat kerja tim dan kerjasama dalam dan di tengah unit bisnis untuk bekerja menuju sasaran bersama, dengan satu tekanan pada mengidentifikasi, mengakui, dan mengimbali keunggulan individu dan unit.
2. Doronglah sikap kewiraswastaan dikalangan manajer dan sikap berfikir inovatif di kalangan karyawan.
3. Tekankanlah komonalitas kepentingan diantara karyawan dan pemegang saham.
1. Doronglah satu semangat kerja tim dan kerjasama dalam dan di tengah unit bisnis untuk bekerja menuju sasaran bersama, dengan satu tekanan pada mengidentifikasi, mengakui, dan mengimbali keunggulan individu dan unit.
2. Doronglah sikap kewiraswastaan dikalangan manajer dan sikap berfikir inovatif di kalangan karyawan.
3. Tekankanlah komonalitas kepentingan diantara karyawan dan pemegang saham.
Dalam studi kelayakan
bisnis memiliki beberapa tahapan, berikut ini beberapa tahapan dalam studi
kelayakan bisnis :
1. Penemuan Ide
Agar dapat menghasilkan ide proyek
yang dapat menghasilak produk laku untuk dijual serta menguntungkan
diperlukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta dukungan sumber daya
yang memadai. Jika ide proyek lebih dari satu, maka dapat dipilih dengan
memperhatikan:
- ide
proyek sesuai dengan kata hatinya
- pengambil
keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang sifatnya teknis
- keyakinan
akan kemampuan proyek menghasilkan laba.
2. Tahap Penelitian
Setelah ide proyek terpilih,
kemudian dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan metode ilmiah berikut:
- mengumpulkan
data
- mengolah
data
- menganalisis
dan menginterpretasikan hasil pengolahan data
- menyimpulkan
hasil
- membuat
laporan hasil
3. Tahap Evaluasi
Evaluasi yaitu membandingkan sesuatu
dengan satu atau lebih standar atau kriteria yang bersifat kuantitatif
ataupun kualitatif.
Ada 3 macam evaluasi yaitu :
Ada 3 macam evaluasi yaitu :
- mengevaluasi
usaha proyek yang akan didirikan
- mengevaluasi
proyek yang akan dibangun
- mengevaluasi bisnis yang sudah
dioperasionalkan secara rutin
Dalam evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang akan diperkirakan akan diperoleh.
4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak ,maka perlu dilakukan pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika dibanding usulan lain berdasar kriteria penilaian yang telah ditentukan sebelumnya.
Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak ,maka perlu dilakukan pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika dibanding usulan lain berdasar kriteria penilaian yang telah ditentukan sebelumnya.
5. Tahap
Rencana Pelaksanaan
Setelah
rencana bisnis dipilih maka hal selanjutnya perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan
pembangunan proyek. Mulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah
serta kualifikasi tenaga perencana, ketersediaan dana serta sumber
daya lain serta kesiapan manajemen.
6. Tahap
Pelaksanaan
Dalam realisasi pembangunan
proyek diperlukan manajemen proyek. Setelah proyek selesai dikerjakan tahap
selanjutnya iyalah melaksanakan operasional bisnis secara rutin. Agar
selalu bekerja secara efektif serta efisien dalam rangka meningkatkan laba
perusahaan, dalam operasional diperlukan kajian-kajian untuk dapat mengevaluasi
bisnis dari fungsi keuangan, pemasaran, produksi serta operasi.
Hasil Studi Kelayakan Bisnis
Hasil
studi kelayakan bisnis dapat berupa dokumentasi lengkap dalam bentuk tertulis
yang diperlihatkan bagaimana rencana bisnis memiliki nilai-nilai positif bagi
aspek-aspek yang diteliti, sehingga akan dinyatakan sebagai proyek bisnis yang
layak.
Etika dalam Studi Kelayakan Bisnis
Aspek moral serta etika dalam bisnis,
khususnya dalam studi kelayakan bisnis menjadi hal yang sangat penting.
Perilaku etis mengacu kepada norma-norma atau standar-standar moral
pribadi dalam hubungannya dengan orang lain agar dapat terjamin keharmonisan
dan tidak ada seorang pun yang akan dirugikan.
1.
Etika peneliti pada responden
Dalam pengumpulan data dari
para responden , diperlukan serta diingat hak atas kebebasan pribadi
sehingga responden tidak akan dirugikan baik secara fisik maupun secara mental.
2. Etika
peneliti pada klien
Dalam suatu studi kelayakan
bisnis pertimbangan-pertimabangan etis terhadap klien sangat perlu diperhatikan.
Karena klien mempunyai hak atas penelitian yang dilakukan secara etis
3. Etika
peneliti pada asisten
Peneliti biasanya selalu
memilki asisten peneliti , tidak etis jika menugaskan seorang asisten melakukan
suatu wawancara yang bisa membahayakan.
4. Etika klien
4. Etika klien
Terjadinya peneliti kelayakan
bisnis diminta oleh kliennya untuk mengubah data, mengartikan data dari segi
yang menguntungkan ataupun menghilangkan bagian-bagian dari hasil analisis yang
dianggap dapat merugikan, kalau peneliti menuruti keinginan tersebut maka bisa
jadi profesi peneliti akan hancur.
Pihak pihak yang berkepentingan dalam studi kelayakan bisnis.
1.
Pihak Investor
Sebelum menanamkan modalnya di
perusahaan yang akan dijalankan investor akan mempelajari laporan studi
kelayakan bisnis yang dibuat , dikarenakan investor memiliki kepentingan
langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan modal yang
akan ditanamkan.
2. Pihak
Kreditor atau lembaga perbankan
Sebelum memberikan kredit pihak bank perlu
mengkaji studi kelayakan bisnis serta mempertimbangkan bonafiditas
serta tersedianya agunan yang dimilliki.
Studi kelayakan bisnis dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk dapat memberikan pinjaman.
Studi kelayakan bisnis dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk dapat memberikan pinjaman.
3.
Pihak Manajemen Perusahaan
Sebagai leader(pemimpin)
manajemen perusahaan juga memerlukan studi kelayakan bisnis untuk dapat
mengetahui dana yang akan dibutuhkan serta digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan atau mengolah usaha atau proyek.
4. Pihak
Pemerintah dan Masyarakat
Studi kelayakan bisnis
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam memberikan izin usaha
atau proyek. masyarakat juga perlu mengetahui serta memahami studi kelayakan
bisnis rencana uaha ataupun proyek tersebut untuk di jadikan dasar dalam
pengambilan keputusan memberikan izin.
5. Bagi
Tujuan Pembangunan Ekonomi
Kebijaksanaan pembangunan ekonomi dirancang serta
dirumuskan oleh pemerintah. sedangkan pelaksanaan dilakukan oleh masyarakat
melalui bermacam macam pelaksanaan usaha proyek berarti pelaksanaanpembangunan
juga berpedoman pada studi kelayakan bisnis dari masing-masing rencana usaha
atau proyek
Usulan
Mengingat
bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan
pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat
berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil
daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau
bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di
atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim
dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti
ekonomi, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan
pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan
orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada
keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social),
yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa
dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
Hasil Evaluasi
Sumber Daya Manusia adalah seorang
yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi.
Selain itu SDM merupakan salah satu unsur masukan (input) yang bersama unsur
lainnya seperti modal, bahan, mesin, dan metode/teknologi diubah menjadi proses
manajemen menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa dalam usaha mencapa
tujuan perusahaan.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur
sumber daya manusia. tugas manajemen sumber daya manusia adalah untuk mengelola
unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan
pekerjaannya.
Pengembangan sumber daya manusia ini
dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.
Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk pengembangaan SDM, terutama
untuk pengembangan kemampuan intelektual dan kepribadian. Pendidikan pada
umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang digunakan oleh suatu
organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan
atau keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu.
Dalam setiap pelaksanaan ide usaha,
kita pasti memerlukan adanya aspek sumber daya yang akan menjalankan usaha atau
ide menjadi usaha. Dalam beberapa perencanaa sumber daya manusia, perlu
menganalisis hal-hal berikut, yaitu desain pekerjaan, deskripsi pekerjaan, job
value, kapasitas sumber daya manusia, recruitment, productivity, training and
recruitment, performance appraisal, compensation and benefit, career planning,
serta retrenchment.
Penutup
Dalam menghadapi situasi lingkungan
yang terus berubah menuntut pergeseran peran manajemen sumber daya manusia dari
paradigma lama (yang berfokus pada implementasi fungsi operatif ) menuju
paradigma baru (yang berfokus pada empowering human capital dalam menjalankan
knowledge management), maka manusia sebagai salah satu sumber daya harus
mempunyai nilai kompetensi dengan selalu mengikuti perkembangan jaman dengan
selalu meningkatkan ilmu pengetahuan.
Referensi
:
[1] Setiawan, Parta.
2015. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Terlengkap
Diaskses pada : 05 11
2015
[2] Firdaus, mahfudz irfan. 2015. Studi Kelayakan Bisnis - Aspek Sumber
Daya Manusia (SDM)
Diakses pada : 05 11
2015
Nama Kelompok :
1.
Aswendy (51412230)
2.
Febriansyah H (52412862)
3.
Yoga M Tampi (57412825)